PEMBERIAN BANTUAN KEPADA ANAK YANG MASUK DALAM DATA STUNTING DAN ANAK KURANG GIZI

Stunting adalah gangguan pertumbuhan di mana anak tidak tumbuh tinggi seperti anak usianya atau disebut juga dengan kerdil akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang. Anak mungkin juga memiliki tubuh kurus (wasting) atau perkembangan tubuhnya tidak sesuai dengan normal.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan di mana anak tidak tumbuh tinggi seperti anak usianya atau disebut juga dengan kerdil akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang. Anak mungkin juga memiliki tubuh kurus (wasting) atau perkembangan tubuhnya tidak sesuai dengan normal.

Stunting merupakan salah satu permasalahan terkait gizi yang krusial, terlebih pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Stunting suatu bentuk kegagalan tumbuh kembang yang menyebabkan gangguan pertumbuhan linier pada balita akibat dari akumulasi ketidakcukupan gizi dan nutrisi yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama yang terjadi setidaknya dalam 1000 hari pertama kehidupan. Kekurangan gizi pada masa tumbuh kembang anak diusia dini dapat menghambat perkembangan fisik, menghambat perkembangan mental, bahkan dapat menyebabkan kematian. Balita yang memiliki masalah gizi stunting beresiko terjadinya penurunan intelektual dan produktivitas balita kemungkinan resiko mengalami penyakit degeneratif di masa mendatang. Merujuk pada World Health Organization, bahwa stunting dapat menyebabkan tidak optimalnya perkembangan kognitif, motorik, dan verbal serta peningkatan resiko obesitas dan penyakit degeneratif lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kejadian kesakitan dan kematian . Lebih lanjut dijelaskan bahwa anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal yang disebabkan oleh stunting dampaknya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, peningkatan kemiskinan dan memperbesar ketimpangan di suatu negara. Permasalahan stunting merupakan isu yang saat ini menjadi perhatian di Indonesia. Stunting berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia Indonesia.

pada tahun 2022 berdasarkan data Puskesmas Dengilo data stunting di Desa Popaya yakni 4 orang dan yang masuk dalam data Gizi kurang 15 orang maka terkait dengan persoalan stunting tersebut Desa Popaya telah Mengalokasikan anggaran pada program Stunting berupa Pemberian Makanan Bergizi  khusus Stunting 2 kali sehari yakni makan siang dan malam kemudian untuk anak yang masuk dalam data gizi kurang 1 minggu 1 kali. dalam menjalankan program tersebut pemerintah desa kerja sama dengan Pihak Puskesmas Dengilo ( Bidang Gizi ), Bidan Desa , PPKBD, SUB PPKBD serta Kader Kesehatan. dari segi Berat Badan anak yang di berikan bantuan tersebut di evaluasi 2 ( dua) minggu sekali oleh kader,Bidan Desa dan Bidang Gizi dari Puskesmas Dengilo. dengan adanya Program ini Pemerintah Desa Khususnya berharap Anak yang masuk dalam data stunting akan keluar dari Zona Stunting dan yang masuk dalam data gizi kurang juga keluar dari zona tersebut..